Jumat, 30 Desember 2011

BAHAYA NAPZA


BAHAYA NAPZA DARI ASPEK KESEHATAN : 

By : Ahmad Kholid, S.Kep., Ns. Akper Ngudi Waluyo Ungaran BAHAYA NAPZA DARI ASPEK KESEHATAN


NARKOBA : 

NARKOBA Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari ‘Narkotika, alkohol,Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.

Efek – Efek Narkoba : 

Efek – Efek Narkoba Halusinogen menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal, contohnya kokain Stimulan mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu, dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu

Slide 4: 

Adiktif Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak, misalnya ganja , heroin , putaw. Overdosis Dan Akhirnya Kematian

Jenis – jenis narkoba : 

Jenis – jenis narkoba Putaw Ganja Heroin Morphin Kokain Mariyuana

TANDA-TANDA KEMUNGKINAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN ZAT ADIKTIF : 

TANDA-TANDA KEMUNGKINAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN ZAT ADIKTIF Fisik berat badan turun drastis mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan buang air besar dan kecil kurang lancar sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas

Slide 7: 

Emosi sangat sensitif dan cepat bosan bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar  terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya nafsu makan tidak menentu

Slide 8: 

Perilaku malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang selalu kehabisan uang waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya takut akan air. Jika terkena akan terasa sakit – karena itu mereka jadi malas mandi

Slide 9: 

sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala  “putus zat” sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan mengalami jantung berdebar-debar sering menguap mengeluarkan air mata berlebihan mengeluarkan keringat berlebihan sering mengalami mimpi buruk mengalami nyeri kepala mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi

Ancaman medis akibat penyalahgunaan narkoba : 

Ancaman medis akibat penyalahgunaan narkoba HIV, Hepatitis dan Beberapa Penyakit Menular Lainnya Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. mulai dari detak jantung yang abnormal sampai dengan serangan jantung. Penyakit Gangguan Pernapasan. sejumlah zat psikotropika juga dapat mengakibatkan lambatnya pernapasan, menghalangi udara segar memasuki paru-paru yang lebih buruk dari gejala asma.

Slide 11: 

Penyakit Nyeri Lambung. Penggunaan kokain juga dapat mengakibatkan nyeri pada lambung. Penyakit Kelumpuhan Otot. Beberapa jenis narkoba juga dapat mengakibatkan kejang otot yang hebat, bahkan bisa berlanjut pada kelumpuhan otot. Penyakit Gagal Ginjal. Beberapa jenis narkoba juga dapat memicu kerusakan ginjal Penyakit Neurologis. Penggunaan narkoba juga dapat mengakibatkan perubahan fungsi otak, sehingga menimbulkan permasalahan ingatan

Slide 12: 

Penyakit Kelainan Mental. Penyalahgunaan narkoba mendorong terjadinya paranoia, depresi, agresi, dan halusinasi Penyakit Kelainan Hormon. Semua perusakan ini meliputi kemandulan dan penyusutan testikel pada pria Penyakit Kanker. Aktifitas merokok nikotin ini biasa dihubungkan dengan penyakit kanker mulut, leher, lambung, dan paru-paru

Slide 13: 

Penyakit Gangguan Kehamilan. penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, penurunan berat bayi, Permasalahan Kesehatan Lainnya. perlu diketahui pula bahwa semua jenis narkoba tersebut memiliki potensi merubah fungsi tubuh secara keseluruhan.

Slide 14: 

Jangan hancurkan Masa depan kita Karena narkoba !!! Suwun ….

Slide 15: 

Ina kenapa penyebaran narkoba di indonesia masih menyebar luas sedangkan cara penyebarannya sudah diketahui?? Kafid kenapa pabrik rokok yang besar tidak di tutup padahal rokok diharamkan?? Fitri Nurjanah bagaimana cara menangani orang ysng over dosis ?

Rabu, 28 Desember 2011

PANDUAN PENGELOLAAN PIK-REMAJA

Buku Panduan ini bertujuan untuk meningkatkan akses  dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja dalam rangka peningkatan pencapaian tujuan PIK Remaja. Sedangkan tujuan dari PIK Remaja itu sendiri adalah untuk memberikan informasi PKBR, Pendewasaan Usia Perkawinan, Keterampilan Hidup (Life Skills), pelayanan konseling dan rujukan PKBR. Disamping itu untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang khas, sesuai dengan minat dan kebutuhan remaja untuk mencapai Tegar Remaja dalam rangka Tegar Keluarga guna mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.
untuk lebih lanjun teman teman bisa download di sini

panduan pengelolaan PIK-Remaja.rar  download

Senin, 26 Desember 2011

pengelolaan pik

download 
jjk

Tips Mempersiapkan Diri Sebelum Pernikahan

imgMempersiapkan diri untuk memasuki dunia pernikahan lebih penting dari mempersiapkan pernikahan itu sendiri. Jika persiapan sudah mantap tetapi Anda sendiri belum siap, maka semuanya akan sia-sia. Simak tips mempersiapkan diri sebelum menikah, seperti yang dilansir dari yourtango.

1. Kendalikan Keuangan
Uang merupakan hal yang sangat penting, tak jarang pula uang bisa menyebabkan pertengkaran dalam pernikahan. Jika selama pacaran Anda dan pasangan banyak menghabiskan uang untuk berkencan, kini Anda harus mengontrol uang dengan baik demi membayar tagihan rumah tangga. Buat kesepakatan mengenai berapa banyak uang yang harus dibayar dan siapa yang membayar. Ada baiknya hal ini dibicarakan dengan pasangan sebelum acara pernikahan agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.

2. Belajar Berkomunikasi Dengan Baik
Komunikasi yang efektif itu sangat diperlukan dalam sebuah hubungan. Apabila ada salah komunikasi, maka bisa timbul permasalahan yang rumit. Ingat, mengharapkan pasangan tahu keinginan Anda dengan sendirinya, sama sekali bukan cara berkomunikasi yang baik. Cobalah untuk terus memperbaiki cara berbicara dan mendengarkan yang baik agar pasangan mengerti apa yang Anda inginkan serta yang tidak.

3. Memiliki Hubungan dengan Tuhan
Salah satu fondasi dalam pernikahan adalah Tuhan. Ketika Anda dan pasangan mengucap janji pernikahan, Anda berdua sedang berhadapan dengan yang Maha Kuasa. Tujuan menikah karena beribadah, tentu bisa membantu meyakinkan diri Anda untuk menghadapi dunia pernikahan.

sumber : http://www.wolipop.com/read/2011/09/04/125826/1715235/854/tips-mempersiapkan-diri-sebelum-pernikahan

Minggu, 25 Desember 2011

Perasaan dan Harapan Remaja Pria Saat Memasuki Pubertas

Masa remaja suatu tahap dalam perkembangan manusia, merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yang diawali dengan pubertas. Pubertas ditandai dengan perubahan besar pada biologis yang menjadikan remaja mahluk social dan mampu bereproduksi. Pada remaja pria, perubahan yang terjadi adalah peristiwa ejakulasi pertama (spermarche) dan juga perubahan seks sekunder, seperti kumis, suara yang menjadi lebih besar dan dalam, rambut di kemaluan, dan ketiak, kulit berminyak, dan sebagainya.

Pubvertas merupakan priode yang singkat, namun bagi sebagian orang dianggap sebagai priode yang sulit bagi remaja dan mempengaruhi keadaan fisik and psikologis remaja di masa selanjutnya. Sehingga membutuhkan penyesuaian diri yang baik. Di Indonesia, pentingnya pemberian pendidikan seks pada remaja masih dipengaruhi mitos tradisional yaitu dapat meningkatkan perilaku seksual. Sedangkan Kuther (2000), menyatakan persiapan secara psikologis yang di berikan pada remaja sebelum mereka memasuki masa pubertas menentukan sikap dan perasaan mereka terhadap peristiwa yang terjadi pada masa tersebut. Selain itu ketika kita membicarakan pubertas, anak perempuan cenderung untuk memperoleh perhatian yang lebih besar. Ini terlihat dari penelitian ataupun pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan pubertas remaja pria yang hampir tidak ada.

Oleh karena itu, agar dapat memberikan informasi sebagai persiapan memasuki pubertas yang tepat dan sesuai kebutuhan remaja, perlu diketahui perasaan dan harapan yang timbul pada mereka saat memasuki pubertas.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai perasaan dan harapan remaja pria yang timbul saat mereka memasuki pubertas. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode wawancara. Subyek penelitian adalah remaja pria yang telah memasuki usia pubertas dalam kurun waktu hingga dua tahun, sehingga diharapkan mereka telah mengalami spermarche dan perubahan seks sekunder. Selain itu subyek mendapat pendidikan seks, sebelum ataupun setelah memasuki pubertas.

Pada umumnya, selain terjadi perubahan biologis dan fisik, terjadi juga perubahan psikologis, yaitu sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar mereka (Sprinthall, 1995). Selain itu perubahan tersebut juga di pengaruhi oleh perasaan yang timbul dalam diri mereka mengenai peristiwa yang dialami saat memasuki pubertas, seperti perasaan yang positif, negatif, ataupun gabungan dari kedua perasaan tersebut.
Setelah memasuki pubertas, dalam diri mereka juga timbul harapan, yang merupakan keinginan untuk mencapai tujuan atau keadaan tertentu.

Hasil penelitian ini secara umum, meskipun subyek telah mendapat pendidikan seks, pengetahuan mereka tentang seksualitas remaja kurang. Subyek juga merasa kurang dipersiapkan sebelum memasuki pubertas. Perasaan yang timbul terhadap spermarche pada setengah jumlah subyek adalah perasaan negatif berupa perasaan takut, bingung dan cemas. Sedangkan pada sebagian subyek lainnya adalah perasaan positif, karena tanda mulai dewasa.

Subyek merasakan adanya perubahan sikap dan perilaku setelah memasuki pubertas. Pada umumnya perubahan sikap dan perilaku yang terjadi timbul karena dipengaruhi oleh perubahan perlakuan yang diterima subyek dari lingkungan sekitar mereka.
Subyek juga tidak merasa terganggu dengan keadaan mereka yang early atau late maturers, seperti yang dikemukakan dalam beberapa literatur, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada remaja pria di luar Indonesia.

Harapan yang dikemukakan oleh sebagian besar subyek lebih berorientasi pada diri sendiri dan lingkungan terdekat mereka seperti keluarga, teman, dan sekolah.
Dari penelitian yang dilakukan, penulis menyarankan untuk memberikan pendidikan seks pada remaja pria, sebelum mereka memasuki pubertas sesuai dengan tingkat perkembangannya. Pemberian penyuluhan pada orangtua dan pendidik dalam memberikan pendidikan seks pada remaja pria juga disarankan agar mereka mengetahui pentingnya pendidikan seks dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan sesuai yang dibutuhkan remaja. Untuk penelitian lebih lanjut disarankan untuk melihat perasaan dan harapan orangtua saat anak memasuki pubertas dan persiapan mereka menghadapi pubertas anak. Penelitian juga dapat diperluas dengan membandingkan remaja pria dari tingkat sosial ekonomi yang berbeda, serta meneliti cara remaja pria mengatasi dorongan seks yang timbul dan perilaku seksnya.